Baru sadar ternyata susah punya teman.
te·man n 1 kawan; sahabat; 2 orang yg bersama-sama bekerja (berbuat, berjalan); lawan (bercakap-cakap); 3 yg menjadi pelengkap (pasangan) atau yg dipakai (dimakan dsb) bersama-sama.
Kayanya yang namanya teman itu memang terpartisi menjadi beberapa jenis. Teman ngobrol, teman satu jurusan, you name it. Tapi maksud saya di sini adalah teman yang benar jika kita sedang berada di suatu kondisi bersama, mau dan mampu diajak bekerjasama untuk menjawab apapun yang ditawarkan pada kondisi itu. Lain halnya kalau hanya mau, tapi tidak menunjukkan usaha dan hanya terus menunggu yang lain memecahkannya.
Baru-baru ini, saya menyadari bahwa mereka-mereka memang teman sejati.
te·man n 1 kawan; sahabat; 2 orang yg bersama-sama bekerja (berbuat, berjalan); lawan (bercakap-cakap); 3 yg menjadi pelengkap (pasangan) atau yg dipakai (dimakan dsb) bersama-sama.
Kayanya yang namanya teman itu memang terpartisi menjadi beberapa jenis. Teman ngobrol, teman satu jurusan, you name it. Tapi maksud saya di sini adalah teman yang benar jika kita sedang berada di suatu kondisi bersama, mau dan mampu diajak bekerjasama untuk menjawab apapun yang ditawarkan pada kondisi itu. Lain halnya kalau hanya mau, tapi tidak menunjukkan usaha dan hanya terus menunggu yang lain memecahkannya.
Baru-baru ini, saya menyadari bahwa mereka-mereka memang teman sejati.
Baru-baru ini juga, saya yakin bahwa mereka cenderung teman yang hanya bisa diajak bekerjasama DENGAN BAIK saat bersenang-senang, tidak bisa serius di saat keseriusan itu dibutuhkan.
Baru-baru ini pun saya percaya, bahwa mereka hanya menganggap saya atau bahkan kami, hanya sekedar teman untuk kepentingan.
Ga ada yang bisa dipersalahkan untuk soal ini. Kalo udah bicara masalah kenyamanan, manusia semestinya boleh egois. Ya simpulkan saja bahwa ternyata mereka bukan untuk saya.
Haaah.. sumbunya sudah hampir mencapai ujung. Siapa yang kira-kira bisa menyiram air?
2 comments:
woow diks. biasanya gw cuma stalking2 aja blog orang. ga pernah komen. :) tapi gw sherina abis baca yg ini.haha *gregetan
yah bukannya mau sotoy ato sok ikut ikutan.beberapa kesimpulan untuk masalah 'teman' pernah gw coba.
salah satunya persis/serupa/indentik kaya tulisan lo *jgnjgn lo copy paste gw lagi?hha*
kalo gw, kesimpulan kaya gitu ujung ujungnya cuma keburukan mereka yg terpatri dibenak gw.
ini yg paling ga enak. didepan mereka(mere) gw harus tetap tersungging senyuman 'cukuptau', di belakang layar gw cerita sama mereka-mereka(ijo) soal mere. belom lagi kalo ijo cerita keorang-orang, buseng.. perambatan kesalahan cerita banyak banget itu pasti. belom lagi kalo mere ternyata cuma lagi khilaf doank. belom lagi si ijo sebenarnya mere. belom lagi belom lagi belom lagi...
ya gitu deh diks, gw ga punya solusi sebenernya(haha),yg penting lebih baik kita tetap tersenyum manis, jgn ampe soto banjar di bales soto banjar, kalo bisa balesnya pake soto betawi *haha yg tersirat tetap rahasia ya diks haha
hahaha apadeh itu mere nes..
iyah nes. ini juga buat penilaian gw aja, ga berlanjut cerita ke orang2. siapa tw penilaian gw salah kan. lagian di samping itu, si merah-yg-kata-lo-mere ini juga gw tw sisi baik dari mereka. its so human. kita sepikiran.
hahahahhahaa ehh belom pernah makan soto banjar kan lo?? cobain deehhh,, sama ketupat kandangannya sekalian.. mantep!
Post a Comment